TEKHNIK PEMBERIAN PAKAN SAPI BALI DI PETERNAKAN YUDI
KELURAHAN PENYENGAT RENDAH
KECAMATAN TELANAI PURA KOTA JAMBI
USULAN
FARM
EXSPERIENCE
OLEH :
NAMA
NIM
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Ternak sapi merupakan salah satu ternak penghasil
daging di Indonesia, akan tetapi produksi daging sapi dalam negeri belum mampu
memenuhi kebutuhan karena populasi dan tingkat produktivitas ternak rendah.
Rendahnya populasi ternak sapi
antara lain disebabkan sebagian besar ternak dipelihara oleh peternak berskala
kecil dengan lahan dan modal terbatas.
Peternakan sapi merupakan salah satu peluang usaha yang
prospektif yang dapat dikembangkan di Provinsi
Jambi. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya kebutuhan akan
konsumsi daging dari tahun ke tahun, sejalan dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan rata-rata kualitas hidup masyarakat serta semakin tingginya
kesadaran dari masyarakat untuk mengkonsumsi pangan dengan kualitas baik dan
kuantitas yang cukup, selain faktor tersebut ketersediaan pakan hijauan yang
melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan bagi ternak tersebut.
Ternak
sapi sebagai ternak ruminansia membutuhkan pakan hijauan yang cukup, baik dari
aspek kuantitas maupun kualitasnya untuk pertumbuhan yang optimal. Sapi bali merupakan salah satu ternak yang
sangat penting untuk di tingkatkan populasinya karena persentase bobot karkas
yang cukup tinggi. Usaha peternakan sapi bali yang ada di Peternakan Yudi merupakan
salah satu bagian dari peternakan sapi di Provinsi Jambi sekalipun masih
tergolong peternakan kecil. Untuk itu, segala sesuatu yang berhubungan erat
dengan pengoptimalan pertumbuhan
sapi di dalamnya harus benar-benar di perhatikan seperti manajemen
perkandangan, bibit yang bagus, kualitas pakan serta kecukupan nutrisinya. Hal
inilah yang mendorong saya untuk melakukan magang untuk melihat kualitas pakan
dan kecukupan nutrisi ternak sapi bali di Peternakan Yudi yang berlokasi di
Desa Aur Duri,Kelurahan Penyengat Rendah Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi. Dari
kegiatan magang ini diharapkan agar kondisi peternakan sapi bali yang ada di Peternakan
Yudi berkembang lebih baik.
1.2.Tujuan
Tujuan dari Farm Experience ini
adalah untuk mempelajari
kualitas pakan dan kecukupan nutrisi ternak sapi bali di Peternakan
Yudi serta meningkatkan kemampuan penulis dalam mengaplikasikan teori yang telah
diperoleh dalam perkuliahan.
1.3.Manfaat
Adapun manfaat dari Farm Experience ini adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman kerja serta keterampilan,khususnya mengenai kualitas pakan dan juga manajemen pemeliharaan ternak sapi bali di Peternakan Yudi.
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1.
Waktu dan Tempat
Farm Experience dilaksanakan mulai dari tanggal 10 Maret s/d
10 April 2014, dimulai dari pukul 06.00WIB – 09.00 WIB dilanjutkan
kembali pukul 15.30 WIB -18.00 WIB, bertempat di Peternakan Yudi Desa
Aur Duri Kelurahan Penyengat Rendah Kecamatan Telanai
Pura Kota Jambi.
2.2.
Materi
Materi yang akan digunakan sebagai
pengamatan dalam pelaksanaan Farm Experience adalah 20 ekor ternak sapi bali,hijauan,
air,garam,dan sekam.Alat yang digunakan dalam pelaksanaan Farm Experience
adalah ember,cangkul, sabit, skop pembersih, sepatu bot, kandang, pita ukur
untuk mengukur lingkar dada, karung beras, sapu lidi.dan gerobak untuk
mengangkat kotoran ke tempat penampungan kotoran.
2.3. Metode
Pada kegiatan magang ini hal yang dilakukan adalah Membersihkan kandang,membersihkan kotoran dan dibuang
ketempat pembuangan yang telah disediakan ,selanjutnya lantai dibersihkan
kemudian disebarkan serbuk gergaji agar badan sapi tidak kotor karena sapi
dipeternakan ini tidak dimandikan. Tujuan pemberian serbuk gergaji pada lantai
kandang yaitu agar kotoran sapi tidak menempel langsung pada lantai yang
mengakibatkan lantai dan badan sapi menjadi kotor,setelah lantai dibersihkan
sapi diberikan pakan yang berupa hijauan dan diberikan minum,selanjutnya
dilakukan pengobatan bagi ternak yang sakit (luka) dengan cara menyemprotkan
sevin pada ternak,selanjutnya pengukuran lingkar dada yang dilakukan pada
minggu ke 1 dan minggu ke 4 untuk mengetahui pertambahan bobot badan selama
dilakukannya farm experience ini.
Data yang akan diambil adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan langsung ke lapangan dan
wawancara kepada pengelola ternak maupun petugas kandang dan pengukuran yang meliputi
pengukuran lingkar dada, jumlah ternak,
jenis pakan, jumlah pakan
yang dikomsumsi setiap hari selama pemeliharaan dengan cara
memberikan pakan 10 % dari bobot badan, cara pemberian pakan dan air minum. Data sekunder di lakukan dengan cara melalui recording atau catatan yang ada
dipeternakan, yaitu meliputi tahun berdirinya Peternakan
Tersebut, struktur organisasi, keadaan lokasi
kandang, asal ternak, luas lahan peternakan dan luas kandang. Metode
perhitungan bobot badan berdasarkan lingkar dada.
Rumus yang digunakan adalah rumus Schoorl dengan mengkonversikan ke dalam satuan berat (kg) (Sariubang et al.,
2004).
Metode
perhitungan pertambahan bobot badan menggunakan rumus sebagai berikut:
PBB (kg) = Bobot Badan Akhir (kg)
– Bobot Badan awal (kg)
Metode perhitungan efisiensi pakan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Efisisensi
Pakan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Keadaan umum peternakan Yudi
Peternakan yudi adalah milik dari
Bapak Raden Triwahyudi yang didirikan pada tahun 2005.Secara geografis
peternakan Yudi berlokasi di desa Aur Duri Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan
Telanai pura, Kota Jambi,dengan batas
wilayah usaha peternakan yaitu: sebelah Timur berbatasan dengan Desa Seberang,
sebelah Barat berbatasan dengan Mendalo, sebelah Utara berbatasan dengan Kenali
Kecil, dan sebelah selatan berbatasan dengan Simpang Rimbo.
Pada awalnya peternakan ini hanya
jual beli ternak kambing, kemudian pada tahun 2007 dilanjutkan dengan pembelian
ternak sapi yang bertujuan untuk memenuuhi kebutuhan daging sapi bagi konsumen
yang ada di Provinsi Jambi.Luas lahan Peternakan Yudi 0,5 Ha, yang terdiri dari
Rumah pemilik Peternak, Rumah Karyawan, kandang Kambing 1 unit dan kandang sapi
2 Unit. Luas penggunaan lahan di peternakan Yudi dapat dilihat pada Tebel 1.
Tabel 1. Luas Area dan Penggunaan Lahan di Peternakan Yudi
No |
Area |
Luas
(m2) |
|
|
|
1 |
Rumah Peternak |
1000 |
2 |
Kandang kambing |
448 |
3 |
Kandang Sapi |
140 x 2 unit |
4 |
Rumah karyawan |
48 |
5 |
Areal Kosong |
3224 |
Sumber :
Peternakan Yudi 2014
Usaha
peternakan Yudi ini memiliki 7 orang tenaga kerja,dimana tenaga kerja bertugas
mengolah pakan, membersihkan kandang, memberi obat dan jamu tradisional.
Berikut ini tabel tingkat pendidikan dari masing-masing tenaga kerja yang ada
dipeternakan Yudi.
Tabel
2. Tingkat Pendidikan Petugas Kandang di Peternakan Yudi
No |
Nama |
Pendidikan |
|
1 |
Arix |
STM |
|
2 |
Sutris |
SMP |
|
3 |
Tikno |
SD |
|
4 |
Irwan |
SMA |
|
5 |
Angga |
SMP |
|
6 |
Bibit |
SMP |
|
7 |
Udin |
SMA |
|
Sumber :
peternakan Yudi 2014
Dilihat
dari pendidikan petugas kandang, tingkat pendidikan tenaga kerja cukup tinggi
dengan menyandang pendidikan SMA dan hanya satu orang yang berpendidikan SD, tetapi
kurang mendapat bekal yang cukup dibidang peternakan karena pengetahuan hanya
didapat dari pengalaman selama bekerja, dan tidak ada bekal dari pendidikan
baik teori maupun praktek, jadi tidak begitu mengetahui tentang dunia
peternakan.Pendidikan merupakan salah satu faktor pelancar dalam usaha membangun
peternakan, karena dengan pendidikan yang baik maka peternak akan mudah
mempelajari suatu ilmu pengetahuan dibidang peternakan. Hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukana oleh Reksohadiprodjo (1985) bahwa tingkat pendidikan
merupakan faktor pelancar dalam membangun peternakan, karena dengan pendidikan
yang cukup, peternak akan mudah mempelajari suatu ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan bidang peternakan.
Di peternakan Yudi sapi yang
dipelihara adalah sapi bali dengan jumlah 26 ekor, sapi tersebut didatangkan
dari Lampung,tujuan dari pemeliharaan sapi di peternakan Yudi ini adalah
penggemukan oleh sebab itu sapi yang ada dipeternakan Yudi ini adalah sapi Bali
dengan jenis kelamin Jantan. Menurut pendapat Sutarno (2001) ternak jantan
biasanya tumbuh lebih cepat dibandingkan ternak betina, ini karena steroid kelamin terlibat dalam pengaturan pertumbuhan
dan terutama bertanggung jawab atas Perbedaan komposisi tubuh antara jenis
kelamin jantan dan betina.Karena usaha peternakan Yudi ini adalah penggemukan,
maka memerlukan pakan yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan bobt badan
yang baik pula.
3.2.
Sumber dan Jenis hijauan Makanan Ternak
Hijauan
makanan ternak pada usaha Peternaka Yudi diperoleh dari berbagai lokasi sumber
hijauan antara lain, di daerah perumnas sungai duren, daerah perumnas aurduri
1, daerah dermaga yang berlokasi di mendalo darat, dan disekitar lahan Usaha
Peternakan Yudi.
Pakan
sapi pada peternakan Yudi ini 100% hijauan tanpa adanya pakan tambahan seperti
kosentrat, adapaun jenis hijauan yang diberika dipeternakan yudi ini adalah
sebagai mana didalam table dibawah ini:
Tabel
3. Jenis hijauan yang diberikan
No |
Jenis hijauan |
Bahasa Latin |
1 |
Rumput kumpe |
Hymenachine
amplisicaulis |
2 |
Alang-alang |
Imperata
culindrical |
3 |
Legume kalopo |
Colopogonium
mucunoides |
4 |
Legume Lamtoro |
Leucaena
leucephala |
Dari tabel diatas dapat diketahui
bahwa jenis hijauan yang diberikan pada sapi di peternakan Yudi adalah rumput
yang hanya berada disekitar peternakan tersebut, pada peternakan ini tidak
diberikan rumput unggul seperti rumput gajah dan rumput raja, karena peternakan
yudi ini tidak memiliki padang rumput sendiri, hal ini disebabkan oleh ketersediaan
lahan yang tidak memadai, selain tidak diberikanya rumput unggul di peternakan
ini sapi juga tidak di beri konsentrat,alasan tidak diberikanya konsentrat
adalah karena faktor biaya.
3.3. Cara
pemberian pakan dan Minum
Tekhnik
pemberian pakan di peternakan Yudi adalah dengan cara diberikan secara terus
menerus (ad libitum), pada pagi hari
sebelum sapi di beri pakan, tempat pakan dibersihkan terlebih dahulu,begitu
juga pada sore hari, pemberian pakan dilakukan pagi, siang dan sore hari.
Cara pemberian pakan hijauan
dipeternakan Yudi sudah cukup baik, pakan sapi sebelum diberikan ke ternak
terlebih dahulu hijauan diangin –anginkan untuk mengurangi kadar air, dan
hijauan yang diberikan dipotong-potong, ini dapat memudahkan sapi untuk
mengunyah dan mencernanya. Menurut petunjuk Balai Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian (2012) rumput atau hijauan yang digunakan untuk pakan ternak
sebelum diberikan sebaiknya dipotong-potong dengan system cut and carry (potong). Pemberian Hijauan dilakukan pada
pagi, siang dan sore hari. Menurut Rudiah (2008) untuk meningkatkan bobot badan pada ternak,pemberian pakan sebaiknya
dimulai pada pagi hari yaitu mulai pukul 08:00 – 14:00, hal ini dilakukan
karena pada pagi hari ternak mendapat kesempatan yang lebih banyak untuk
mengkonsumsi pakan dan memeiliki kesempatan yang banyak pula untuk mengunyah
makanan tersebut, semakain banyak waktu yang diberikan kepada ternak sapi untuk
mengkonsumsi pakan, maka akan menghasilkan bobot badan yang lebih optimal.
Pakan yang diberikan berupa hijauan yaitu rumput dan legume, pemberian pakan
hijauan per ekor per hari berkisar 8-14 Kg.
3.4. Konsumsi
Pakan
Konsumsi pakan adalah jumlah pakan
baik berupa hijauan maupun konsentrat yang diberikan langsung kepada ternak,,
Jumlah konsumsi pakan dapat dihitung dengan banyaknya pakan yang diberikan pada
ternak dikurangi sisa pakan.
Rata –Rata konsumsi pakan sapi
bali di Peternakan Yudi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. Rata- Rata Konsumsi Pakan Sapi Bali
No |
Jenis Sapi |
Konsumsi Pakan |
|
(Kg/Ekor/Hari) |
|||
1 |
Sapi Bali |
20.4 |
|
2 |
Sapi Bali |
23.3 |
|
3 |
Sapi Bali |
25.3 |
|
4 |
Sapi Bali |
26 |
|
5 |
Sapi Bali |
24.3 |
|
6 |
Sapi Bali |
21 |
|
7 |
Sapi Bali |
20.2 |
|
8 |
Sapi Bali |
26.1 |
|
9 |
Sapi Bali |
21.5 |
|
10 |
Sapi Bali |
22.3 |
|
11 |
Sapi Bali |
21.1 |
|
12 |
Sapi Bali |
23.3 |
|
13 |
Sapi Bali |
24,00 |
|
14 |
Sapi Bali |
24.6 |
|
15 |
Sapi Bali |
23.1 |
|
16 |
Sapi Bali |
23.1 |
|
17 |
Sapi Bali |
24.6 |
|
18 |
Sapi Bali |
25.5 |
|
19 |
Sapi Bali |
23.1 |
|
20 |
Sapi Bali |
27.39 |
|
Rata-Rata |
23.48368421 |
||
Sumber
:Peternakan Yudi 2014
Dari table diatas dapat diketahui
bahwa Rata-rata konsumsi Pakan sapi Bali di peternakan Yudi cukup rendah,
Kisaran rata-rata konsumsi pakan sapi bali di peternakan Yudi yaitu 23.4 Kg/hari. Menurut pendapat Sientje
(1983) Bahwa rata-rata konsumsi pakan sapi Bali berkisar antara 26,5 – 30
Kg/ekor/hari. Rendahnya rata-rata konsumsi pakan di peternakan yudi ini dapat
disebabkan oleh kuantitas pakan yang diberikan sangat sedikit, dan jenis pakan
yang diberikan tidak setiap saat jenis pakan yang disukai oleh ternak tersebut,selain
faktor kuntitass atau jumlah pakan yang diberikan dan jenis pakan yang
diberikan, faktor lainya yaitu temperatur,
saat magang dilaksanakan temperaatur di peternakan ini cukup tinggi,sehingga
ternak lebih banyak mminum dibandingkan mengkonsumsi pakan yang telah
diberikan.Menurut pendapat Dyah (1983) ia menyatakan Bahwa temperatur
lingkungan pada suhu 25 – 34 0C merupakan
suhu yang sesuai bagi ternak melakukan aktifitas untuk mengkonsumsi pakan
sesuai dengan kebutuhanya.
3.5.
Pertambahan Bobot Badan
Untuk mengetahui pertambahan bobot
badan dari masing-masing sapi pada pelaksaan magang di peternakan Yudi ini,cara
yang digunakan yaitu dengan cara pengukuran lingkar dada dari masing-masing
sapi, cara pengukuran ini mengggunakan rumus school (sariubang et al., 2004),
dengan rumus sebagai berikut.
Bobot
badab (Kg) = (LD cm + 22)2
100
Berikut ini adalah tabel
pengukuran Lingkar dada Sapi Bali pada Minggu ke-1 dan Minggu ke-4.
Tabel 5. Hasil Pengukuran Lingakaran Dada pada Minggu ke-1
dan Minggu ke-4.
No |
Jenis Sapi |
Minggu ke-1 (cm) |
Minggu ke-4 (cm) |
|
|
|
|
1 |
Sapi
Bali |
123 |
123,5 |
2 |
Sapi
Bali |
138 |
139 |
3 |
Sapi Bali |
132 |
133 |
4 |
Sapi
Bali |
142 |
143 |
5 |
Sapi
Bali |
141 |
143 |
6 |
Sapi
Bali |
143 |
143,5 |
7 |
Sapi
Bali |
140 |
140,2 |
8 |
Sapi
Bali |
142 |
143 |
9 |
Sapi
Bali |
120 |
121 |
10 |
Sapi
Bali |
121 |
122 |
11 |
Sapi
Bali |
122 |
123 |
12 |
Sapi
Bali |
123 |
124 |
13 |
Sapi
Bali |
138 |
138,2 |
14 |
Sapi
Bali |
137 |
138 |
15 |
Sapi
Bali |
135 |
135,2 |
16 |
Sapi
Bali |
131 |
132 |
17 |
Sapi
Bali |
130 |
131 |
18 |
Sapi
Bali |
132 |
133 |
19 |
Sapi
Bali |
133 |
134 |
20 |
Sapi
Bali |
134 |
135 |
Sumber :Peternakan Yudi 2014
Dari
tabel hasil pengukuran lingkaran dada di atas maka dapat diketahui Bobot dari
sapi Bali yang ada di Usaha Peternakan
Yudi.
Tabel 6. Pertambahan Bobot Badan Sapi Bali Pada Peternakan
Yudi selama dilaksanakannya Farm Experience
Jenis
Sapi |
Minggu
ke-1 (Kg) |
Minggu
ke-4 (Kg) |
PBB/Bln (Kg) |
PBB/Hari (Kg) |
|
|
|
|
|
Sapi Bali (A) |
210.25 |
211.7 |
1.45 |
0.048 |
Sapi Bali (B) |
256 |
259.21 |
321 |
0.107 |
Sapi Bali (C) |
240 |
240.25 |
0.29 |
0.0083 |
Sapi Bali (D) |
268.96 |
272.25 |
3.29 |
0.109 |
Sapi Bali (E) |
268L96 |
272.25 |
3.29 |
0.109 |
Sapi Bali (F) |
272.25 |
273.9 |
1.65 |
0.055 |
Sapi Bali (G) |
262.44 |
263.08 |
0.64 |
0.21 |
Sapi Bali (H) |
268.96 |
272.25 |
3.29 |
0.109 |
Sapi Bali (I) |
201 |
201.64 |
0.64 |
0.016 |
Sapi Bali (J) |
204.49 |
204.49 |
0.01 |
0.00033 |
Sapi Bali (K) |
207.36 |
207.36 |
0.01 |
0.00033 |
Sapi Bali (L) |
210.23 |
210.25 |
0.02 |
0.00067 |
Sapi Bali (M) |
256 |
256.52 |
0.52 |
0.017 |
Sapi Bali (N) |
252.8 |
251.81 |
0.01 |
0.00033 |
Sapi Bali (O) |
246 |
246.49 |
0.49 |
0.016 |
Sapi Bali (P) |
231.03 |
231.04 |
0.01 |
0.00033 |
Sapi Bali (Q) |
237.14 |
237.16 |
0.02 |
0.00067 |
Sapi Bali (R) |
231.09 |
231.04 |
0.02 |
0.00067 |
Sapi Bali (S) |
240 |
240.25 |
0.25 |
0.0083 |
Sapi Bali (T) |
243.36 |
243.36 |
0.36 |
0.012 |
|
|
|
|
|
Jumlah
|
4539.36 |
4826.3 |
337.26 |
0.82793 |
Rata-rata |
238.9137 |
241.315 |
16.863 |
0.041397 |
Sumber:peternakan
Yudi 2014
Dari tebel diatas dapat diketahui
bahwa rata-rata pertambahan Bobot badan sapi bali yang ada di Peternakan Yudi
ini adalah 0.04 Kg/ekor/Hari, pertambahan bobot badan sapi ini tergolong
rendah,jika dibandingkan dengan pertambahan bobot badan di peternakan lainya
yang berkisar antara 0,5 – 0.8 kg/ekor/hari,menurut pendapat Frandson (1996)
rata-rata pertambahan bobot badan harian sapi bali yaitu >0.8 kg/ekor/hari,Rendahnya
pertambahan bobot badan sapi bali yang ada dipeternakan Yudi ini dapat
disebabkan oleh kualitas pakan yang diberikan sangat rendah,tidak diberikan nya
pakan tambahan seperti konsentrat, dan ketersediaan pakan yang sangat
minim,minimnya ketersediaan pakan yang ada di peternakan Yudi ini dapat
disebabkan oleh tidak tersedianya lahan Hijauan sendiri di peternakan ini,
hijauan hanya di dapat disekitar kandang dan disekitar desa Mendalo, Hal ini
sesuai dengan pendapat Abidin (2002) yang menyatakan bahwa kualiatas dan
kuantitas dari pakan yang diberikan kepada ternak sangat mempengaruhi terhadapa
pertambahan bobot badan dari ternak tersebut.Selanjutnya Soeparno dan Tillman (1998)
melaporkan bahwa genetis dan asupan nutrisi sangat mempengaruhi terhadap
kecepatan pertumbuhan ternak dan pertambahan bobot badan sapi dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor yaitu jenis sapi, jenis kelamin, pakan dan tekhnik
Pengolahnya.
3.6. Efisiensi
Pakan
Efisiensi pakan adalah
perbandingan antara pertambahan bobot badan harian dengan pakan yang dikonsumsi
dikaliakan 100%. Menurut pendapat Santoso ( 1995), efisisensi pakan didefinisikan sebagai
perbandingan jumlah unit produk yang dihasilkan (pertambahan bobot badan)
dengan jumlah unit konsumsi pakan dalam satuan waktu yang sama
Tabel 7. rata-rata efisiensi pakan sapi bali di Peternakan
Yudi.
No |
Nama Sapi |
Efisiensi Pakan (%) |
|
|
|
1 |
Sapi Bali (A) |
0.23 |
2 |
Sapi Bali (B) |
0.45 |
3 |
Sapi Bali (C) |
0.03 |
4 |
Sapi Bali (D) |
0.41 |
5 |
Sapi Bali (E) |
0.44 |
6 |
Sapi Bali (F) |
0.23 |
7 |
Sapi Bali (G) |
1.03 |
8 |
Sapi Bali (H) |
0.41 |
9 |
Sapi Bali (I) |
0.07 |
10 |
Sapi Bali (J) |
0.001 |
11 |
Sapi Bali (K) |
0.001 |
12 |
Sapi Bali (L) |
0.002 |
13 |
Sapi Bali (M) |
0.07 |
14 |
Sapi Bali (N) |
0.001 |
15 |
Sapi Bali (O) |
0.06 |
16 |
Sapi Bali (P) |
0.001 |
17 |
Sapi Bali (Q) |
0.002 |
18 |
Sapi Bali (R) |
0.002 |
19 |
Sapi Bali (S) |
0.03 |
20 |
Sapi Bali (T) |
0.04 |
|
|
|
JUMLAH |
3.51 |
|
RATA-RATA |
0.17 |
Dari
tabel efisiensi pakan di atas dapat diketahuhi rata-rata efisiensi pakan yaitu 0.17%,
hal ini menunjukan bahwa efisiensi pakan di peternakan yudi ini kurang baik
atau sangat rendah,angka efisiensi 0.17% yang artinya setiap 1 kg bahan kering
menghasilkan pertambahan bobot badan harian sebesar 0,17 kg. hasil yang didapat
menunjukan nilai efisiensi pakan yang rendah disebabkan karena rendahnya nilai
nutrient dari bahan pakan yang dikonsumsi oleh ternak tersebut. Nilai efisiensi
yang tinggi menunjukan bahwa pakan yang dikonsumsi semakin sedikit untuk
menghasilkan bobot badan. Efisiensi penggunaan pakan dipengaruhi oleh faktor
diantaranya kemampuan ternak dalam mencerna bahan pakan, kecukupan zat pakan
untuk hidup pokok, pertumbuhan dan fungsi tubuh serta jenis pakan yang
digunakan (sagala, 2011). Nilai efisiensi negatif disebabkan oleh nilai PBBH
yang negatif juga. Menurut Siregar (2001) efisiensi penggunaan pakan untuk sapi
potong berkisar 7,52% - 11,29%. Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi
pakan antara lain umur. Kualitas pakan dan Bobot badan. Semakin baik kualitas
pakan maka akan semakin baik pula efisiensi pembentukan energy dan produksi
(Pond et.al., 2005).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari
hasil farm experience yang dilaksanakan pada Usaha Peternakan Yudi Kelurahan
Penyengat Rendah dapat diketahui yaitu Tehknik pemberian pakan yang
dilaksanakan dipeternakan ini sudah baik, akan tetapi pemberian jenis pakan dan
kualitas pakan yang diberikan masih sangat rendah, sehingga rendahnya kualitas
pakan yang diberikan dapat mempengaruhhi bobot badan dari ternak tersebut juga
rendah.
4.2. Saran
Pakan
ternak sapi Bali di Peternakan Yudi masih perlu diperhatikan karena kemungkinan
jumlah dan kualitasnya masih belum mencukupi kebutuhan,selajutnya perlu
diberikan pakan tambahan seperti konsentrat agar kebutuhan akan nutrient dari
ternak tersebut tercukupi.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rata-rata konsumsi
pakan sapi Bali di Peternakan Yudi
Konsumsi pakan= Hijauan yang
diberikan – sisa hijauan yang diberikan
1. Sapi
(A) = 30 Kg – 9.6 Kg
= 20.4
Kg
2. Sapi
(B) = 30 Kg – 6.7 Kg
= 23.3
Kg
3. Sapi
(C) = 30 Kg – 4.7 Kg
=
25.3Kg
4. Sapi
(D) = 30 Kg – 4 Kg
= 26
Kg
5. Sapi
(E) = 30 Kg – 5.7.Kg
=
20.4Kg
6. Sapi
(F) = 30 Kg – 9Kg
=
21 Kg
7. Sapi
(G) = 30 Kg – 9.8Kg
= 20.2Kg
8. Sapi
(H) = 30 Kg – 3.9 Kg
=
26.1 Kg
9. Sapi
(I) = 30 Kg – 8.5Kg
=
21.5Kg
10. Sapi
(J) = 30 Kg – 7.7 Kg
=
22.3 Kg
11. Sapi
(K) = 30 Kg – 8.9.Kg
=
21.1Kg
12. Sapi
(L) = 30 Kg – 6.7.Kg
=
23.3 Kg
13. Sapi
(M) = 30 Kg – 6.Kg
= 4 Kg
14. Sapi
(N) = 30 Kg – 5.4.Kg
=
24.6Kg
15. Sapi
(O) = 30 Kg – 6.9Kg
=
23.1Kg
16. Sapi
(P) = 30 Kg – 6.9Kg
= 23.1 Kg
17. Sapi
(Q) = 30 Kg – 5.4Kg
= 24.6 Kg
18. Sapi
(R) = 30 Kg – 4.5.Kg
=
25.5Kg
19. Sapi
(S) = 30 Kg – 6.9Kg
= 23.1Kg
20. Sapi
(T) = 30 Kg – 2.61.Kg
=
27.39 Kg
Lampiran
2. Pertambahan Bobot Badan (PBB) Sapi Bali di Peternakan Yudi
v Bobot Awal
BB
= (Lingkar Dada cm + 22)2
100
1. Sapi
(A) = ( 123 + 22)2
100
= 21025
100
= 210.25 Kg
2. Sapi
(B) = ( 138 + 22)2
100
= 25600
100
= 256 Kg
3. Sapi
(C) = ( 133 + 22)2
100
= 24025
100
= 240.25 Kg
4. Sapi
(D) = ( 142 + 22)2
100
= 26896
100
= 268.96 Kg
5. Sapi
(E) = ( 141 + 22)2
100
= 26569
100
= 265.69 Kg
6. Sapi
(F) = ( 143 + 22)2
100
= 27225
100
= 272.25 Kg
7. Sapi
(G) = ( 140 + 22)2
100
= 26244
100
= 262.44 Kg
8. Sapi
(H) = ( 142+ 22)2
100
= 26896
100
= 268.96Kg
9. Sapi
(I) = ( 120+ 22)2
100
= 20164
100
= 201.64 Kg
10. Sapi
(J) = ( 121 + 22)2
100
= 20449
100
= 204.49 Kg
11. Sapi
(K) = ( 122 + 22)2
100
= 20736
100
= 207.36 Kg
12. Sapi
(L) = ( 123 + 22)2
100
= 21025
100
= 210.25 Kg
13. Sapi
(M) = ( 138 + 22)2
100
= 25600
100
= 256 Kg
14. Sapi
(N) = ( 137 + 22)2
100
= 25281
100
= 252.81 Kg
15. Sapi
(O) = ( 135 + 22)2
100
= 24649
100
= 246.49 Kg
16. Sapi
(P) = ( 131 + 22)2
100
= 23409
100
= 234.09 Kg
17. Sapi
(Q) = ( 130 + 22)2
100
= 23104
100
= 231.04 Kg
18. Sapi
(R) = ( 132 + 22)2
100
= 237.16
100
= 237.16 Kg
19. Sapi (S ) = ( 133 + 22)2
100
= 24025
100
= 240.25 Kg
20. Sapi
(T)= ( 134 + 22)2
100
= 24336
100
= 243.36 Kg
v Bobot Akhir
BB
= (Lingkar Dada cm + 22)2
100
1. Sapi
(A) = ( 123,5 + 22)2
100
= 21170.25
100
= 211.70 Kg
2. Sapi
(B) = ( 139 + 22)2
100
= 25921
100
= 259.21 Kg
3. Sapi
(C) = ( 133 + 22)2
100
= 24025
100
= 240.25 Kg
4. Sapi
(D) = ( 143 + 22)2
100
= 27225
100
= 272.25 Kg
5. Sapi
(E) = ( 143 + 22)2
100
= 272.25
100
= 272.25 Kg
6. Sapi
(F) = ( 143,5 + 22)2
100
= 2739025
100
= 273.90 Kg
7. Sapi
(G) = ( 140,2 + 22)2
100
= 26308.84
100
= 263.08
8. Sapi
(H) = ( 143 + 22)2
100
= 27225
100
= 272.25Kg
9. Sapi
(I) = ( 120 + 22)2
100
= 20164
100
= 201.64 Kg
10. Sapi
(J) = ( 121 + 22)2
100
= 20449
100
= 204.49 Kg
11. Sapi
(K) = ( 122 + 22)2
100
= 20736
100
= 207.36 Kg
12. Sapi
(L) = ( 123 + 22)2
100
= 210.25
100
= 210.25 Kg
13. Sapi
(M) = ( 138 + 22)2
100
= 25600
100
= 256 Kg
14. Sapi
(N) = ( 137 + 22)2
100
= 25281
100
= 252.81 Kg
15. Sapi
(O) = ( 135 + 22)2
100
= 24649
100
= 246.49 Kg
16. Sapi
(P) = ( 131 + 22)2
100
= 23409
100
= 234.09Kg
17. Sapi
(Q) = ( 130 + 22)2
100
= 23104
100
= 231.04 Kg
18. Sapi
(R) = ( 132 + 22)2
100
= 23716
100
= 237.16 Kg
19. Sapi
(S) = ( 133 + 22)2
100
= 24025
100
= 240.25 Kg
20. Sapi
(T) = ( 134 + 22)2
100
= 24336
100
= 243.36 Kg
v Pertambahan Bobot Badan Per-Bulan
PBB per Bulan = Bobot Akhir – Bobot Awal
1. Sapi
(A) = 211,70 Kg – 210,25 Kg = 1,45 Kg
2. Sapi
(B) = 259,21 Kg – 256 Kg = 3,21 Kg
3. Sapi
(C) = 240,25 Kg – 240 Kg = 0,25Kg
4. Sapi
(D) = 272,25 Kg –268,96 Kg = 3,29 Kg
5. Sapi
(E) = 272,25 Kg – 268,96 Kg = 3,29Kg
6. Sapi
(F) = 273.90 Kg – 272,25 Kg = 1.65 Kg
7. Sapi
(G) = 263.08 Kg –262.44 Kg = 0.64 Kg
8. Sapi
(H) = 272.25 Kg –268.96 Kg = 3.29 Kg
9. Sapi
(I) = 201.64 Kg – 201 Kg = 0 .64Kg
10. Sapi
(J) = 204.49 Kg –204.48 Kg = 0.01 Kg
11. Sapi
(K) = 207.36 Kg –207.35 Kg = 0.01 Kg
12. Sapi
(L) = 201.25 Kg – 210,23 Kg = 0.02 Kg
13. Sapi
(M) = 256.52 Kg –256 Kg = 0.52 Kg
14. Sapi
(N) = 251,81 Kg – 252,80 Kg = 0.01 Kg
15. Sapi
(0) = 246.49 Kg – 246. Kg = 0.49 Kg
16. Sapi
(P) = 231.04 Kg – 231.03Kg = 0.01 Kg
17. Sapi
(Q) = 237.16 Kg – 237.14 Kg = 0.02 Kg
18. Sapi
(R) = 231.11 Kg – 231.09 Kg = 0.02 Kg
19. Sapi
(S) = 240.25 Kg –240.Kg = 0.25 Kg
20. Sapi
(T) = 243.36 Kg –243 Kg 0.36 Kg
v Pertambahan Bobot Badan per-Hari
PBB
per hari = PBB selama Pemeliharaan
Lama
pemeliharaan
1.
Sapi (A) = 1,45 Kg /30 Hari = 0.048 Kg
2.
Sapi (B) = 3.21 Kg /30 Hari = 0.107 Kg
3.
Sapi (C) = 0.25 Kg /30 Hari = 0.0083 Kg
4.
Sapi (D) = 3.29 Kg /30 Hari = 0.109 Kg
5.
Sapi (E) = 3.29 Kg /30 Hari = 0.109 Kg
6.
Sapi (F) = 1.65 Kg /30 Hari = 0.055 Kg
7.
Sapi (G) = 0.64 Kg /30 Hari = 0.021 Kg
8.
Sapi (H) = 3.29 Kg /30 Hari = 0.109 Kg
9.
Sapi (I) = 0.49 Kg /30 Hari = 0.016Kg
10. Sapi
(J) = 0.01 Kg /30 Hari = 0.00033 Kg
11. Sapi
(K) = 0.01 Kg /30 Hari = 0.00033 Kg
12. Sapi
(L) = 0.02 Kg /30 Hari = 0.00067 Kg
13. Sapi
(M) = 0.52 Kg /30 Hari = 0.017 Kg
14. Sapi
(N) = 0.01 Kg /30 Hari = 0.00033 Kg
15. Sapi
(O) = 0.49 Kg /30 Hari = 0.016 Kg
16. Sapi
(P) = 0.01 Kg /30 Hari = 0.00033 Kg
17. Sapi
(Q) = 0.02 Kg /30 Hari = 0.00067 Kg
18. Sapi
(R) = 0.02 Kg /30 Hari = 0.00067 Kg
19. Sapi
(S) = 0.25 Kg /30 Hari = 0.0083 Kg
20. Sapi
(T) = 0.36 Kg /30 Hari = 0.012 Kg
Lampiran
3. Efisiensi pakan sapi Bali di Peternakan Yudi
v Efisiensi pakan
Efisisensi
Pakan
1.
Sapi (A) =
= 0.23
2.
Sapi (B) =
= 0.45
3.
Sapi (C) =
= 0.03
4.
Sapi (D) =
= 0.41
5.
Sapi (E) =
= 0.44
6.
Sapi (F) =
= 0.23
7.
Sapi (G) =
= 1.03
8.
Sapi (H) =
= 0.41
9.
Sapi (I) =
= 0.07
10. Sapi
(J) =
= 0.001
11. Sapi
(K) =
= 0.001
12. Sapi
(L) =
= 0.002
13. Sapi
(M) =
= 0.07
14. Sapi
(N) =
= 0.001
15. Sapi
(O) =
= 0.06
16. Sapi
(P) =
= 0.001
17. Sapi
(Q) =
= 0.002
18. Sapi
(R) =
= 0.002
19. Sapi
(S) =
= 0.03
20. Sapi
(T) =
= 0.04
Gambar 1, saat
pembersihan kandang
Gambar 2. Pemberian
pakan dan pemberian minum
Gambar 3. Pengambilan
sisa pakan
Gambar 4. Penyemprotan obat lalat
Gambar 5. Tempat penyimpanan hijauan
Gambar 6. Pakan
Gambar 7. Kandang tampak dari depan
Gambar 8. Kandang tampak dari
samping
Gambar 9. Serbuk gergaji
Gambar 10. System penataan sapi
dalam kandang
Gambar 11. Pengukuran dada dan
panjang badan sapi
I
C D G F E B A
Kandang kerbau
Simpang aur
duri
Keterangan:
A = Kandang Kambing D
= Kamar Mandi Pegawai G = Kandang sapi
2
B = Rumah Pegawai E
= Tempat Pakan H = Rumah
pribadi
C = Rumah Pemotongan F
= Kandang Sapi 1
Lampiran
4. Struktur Organisasi Peternakan Yudi
Ketua Raden Triwahyudi
kk
Wakil Apit Karyawan arix sutris tikno irwan angga bibit udin